Rabu, 12 April 2017

Heartwarming Chocolate [Yummylit]

Heartwarming chocolate

Alohaaa ... predator buku. Masih semangat untuk melahap buku kan, yak? Aku punya referensi novel (lagi) nih.

Tapi sebelum lanjut ngobrol, bagi yang suka cokelat mana suaranyaaaaaa???

Hei, ini kan blog buku. Apa hubungannya dengan cokelat? Oke. Tenang dulu. Ada kok hubungannya. Di postingan ini, aku mau membahas salah satu novel seri Yummylit, HEARTWARMING CHOCOLATE, hasil karya Prisca Primasari. Novel ini aku beli beberapa waktu yang lalu, bersamaan dengan novel HAUTE HEART. Sebelumnya gak nyadar kalau kedua novel yang saya beli judulnya mengandung kata Heart.

Fyi, ketika membeli buku, selain karena tertarik dengan cover, aku sengaja membeli kalau buku tersebut mengandung kata tertentu. Tetapi khusus untuk kategori fiksi saja, novel contohnya. Saat ini, aku sudah mengumpulkan novel-novel yang judulnya mengandung kata “ibu” dan “strawberry”. Sudah terkumpul beberapa. Sepertinya kata “heart” bisa masuk dalam daftar. Ini saja sudah terkumpul dua novel.

Pertama kali melihat buku ini, aku langsung jatuh cinta. Secara, aku merupakan penggemar cokelat garis keras. Kayaknya hampir semua makanan dan minuman yang berbahan cokelat, aku pasti suka. Sepanjang yang aku ingat, baru kali ini menemukan novel dengan judul mengandung kata cokelat. Sebagai penyuka cokelat, aku merasa HARUS membeli. HAHAHA. Dan ketika membaca blurbnya, aku semakin tertarik untuk membeli.

Gak perlu panjang-panjang lain. Sepertinya kamu sudah tidak sabar untuk menikmati manisnya kisah cinta di seri Yummylit ini.
      
Kalau begitu kita mulai saja melahap novel ini …

Judul buku : Heartwarming CHOCOLATE
Penulis : Prisca Primasari
Penerbit : Bentang
ISBN : 978-602-291-139-5
Kategori : Fiksi – Yummylit series
Tebal : 223 halaman
Tahun : 2016


Lahap hap hap …

Minuman cokelat dingin di kedai Marzipan sangat lezat. Bahan utamanya bubuk cokelat unsweeted, yang mungkin takarannya banyak hingga menghasilkan rasa dark chocolate yang pekat. Samar-samar, orang yang meminumnya bisa mengenali manisnya susu. Tidak eneg,  malah memperkaya rasanya. Kadar kepahitannya pun pas. Tekstur cokelat itu lembut, kental, dan jika menginginkannya, bisa pula dihiasi whipped cream. Ditambah balok-balok es yang berdentingan di dalam gelas saat diminum, cokelat itu pun berhasil mewakili slogan kedai Marzipan: feels like taking a path to heaven.

Viola bekerja sebagai desainer pada sebuah butik sepatu. Di kala art block melanda, minuman cokelat dari kedai Marzipan merupakan mood booster yang membantu mengembalikan moodnya. Sehingga ia bisa membuat skestas-sketsa sepatu terbaik.   

Namun pagi itu, ketika akan membeli minuman cokelat favoritnya, sesuatu terjadi. Whattt??? Marzipan tutup? Viola shock berat begitu tahu kedai minum cokelat favoritnya itu tutup untuk selamanya. Mulutnya ternganga begitu melihat pengumuman dari pemilik kedai Marzipan.

Viola masih tidak yakin dengan pengumuman yang baru saja dibacanya. Untuk memastikan, dia mengintip ke dalam toko melalui jendela. Jendela masih tertutup gorden putih, tetapi ada sedikit celah yang terbuka, yang memungkinkannya melihat ke dalam.

Kosong.

Kedai itu benar-benar kosong. Kursi-kursi dan meja-meja sudah tidak ada. Mesin kasir lenyap. Etalase, kaleng-kaleng cokelat, hilang tak berbekas. 

Viola mundur beberapa langkah. Memandang bangunan bernuansa cokelat di depannya. Dia berharap ini hanya mimpi.

Tidak masuk akal. Kenapa kedai ini tutup?

Ternyata tidak hanya Viola yang merasa begitu kecewa dengan ditutupnya kedai Marzipan. Auden, seseorang yang juga merupakan penggemar berat kedai Marzipan. Keduanya lalu memutuskan untuk mencari tahu alasan kedai itu ditutup. Ternyata, Marzipan memang harus tutup karena pemiliknya akan pindah ke luar negeri.

Sebelum pergi, pemiliki kedai malah memberikan tantangan kepada Viola dan Auden untuk membuat sendiri minuman cokelat favorit mereka.

Demi dapat merasakan lagi surga kelezatan minuman cokelat Marzipan, mereka bersedia memenuhi tantangan Bu Elisa, pemilik kedai Marzipan. Bu Elisa mengatakan ada bahan pendukung agar bisa mendapatkan rasa minuman cokelat yang super lezat. Namun Bu Elisa tidak ingin memberitahukan resep rahasia tersebut. Viola dan Auden harus bisa menemukannya sendiri. 

Keduanya jadi sering bertemu untuk menemukan racikan cokelat yang pas. Kejadian ditutupnya kedai Marzipan membuat Viola dan Auden saling mengenal lebih dekat. Ternyata Viola dan Auden menyimpan persoalan yang terjadi dalam keluarga mereka masing-masing.

Viola tidak pernah menduga bahwa segelas cokelat bisa membawa begitu banyak perubahan dalam hidupnya.

Apa yang terjadi selanjutnya? Akankah mereka berhasil mendapat racikan minuman cokelat yang pas? 
    
          
Kalimat Favorit

Jangan menyerah, itu aja kuncinya (Heartwarming Chocolate, hal 41).

…, kalian terlalu berorientasi pada hasil. Bukan proses (Heartwarming Chocolate, hal 64).

Kalau kamu terlalu sibuk kerja dan cari uang, kamu bisa lupa menikmati hidup (Heartwarming Chocolate, hal 94).

Kata "maaf" tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah, ... (Heartwarming Chocolate, hal 118).

Kenapa kalian harus saling menyakiti begini? (Heartwarming Chocolate, hal 164).

Dia akan berjuang mewujudkan itu semua (Heartwarming Chocolate, hal 223).


Review

Dari cover dan judulnya saja sudah membuat aku jatuh cinta. Benar, nuansa cokelat, makanan favoritku. Bahasa yang digunakan ringan. Tampak jelas, penulis telah melakukan riset yang mendalam. Penulis mampu menceritakan dengan detail bahan apa saja yang diperlukan dan langkah-langkah untuk mendapatkan rasa minuman cokelat terbaik. 

Menurutku, penulisnya kreatif dalam mengembangkan cerita. Hal sederhana berupa minuman cokelat, kemudian dikembangkan menjadi sebuah cerita yang menarik. Tidak mudah ditebak dan tidak terlalu bertele-tele, yang pada akhirnya akan membuat pembaca menjadi bosan.

Aku menikmati jalan ceritanya terutama ketika kedua tokoh sedang melakukan berbagai eksperimen untuk mendapatkan minuman cokelat yang seenak di kedai Marzipan. Aku terbawa suasana, seakan sedang ikut bersama mereka untuk meracik minuman cokelat terbaik ^__^ 


Pesan Moral

Novel ini mengingatkan saya bahwa ketika ingin mencapai sesuatu, haruslah belajar untuk mencintainya dan menikmati setiap prosesnya. Sebab untuk memperoleh hasil terbaik diperlukan kerja keras. 





   Salam,
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar